Wajarkah Marah saat pasangan selingkuh?

W a j a r k a h M a r a h s a a t p a s a n g a n s e l i n g k u h ?

Facebook
Twitter
LinkedIn

Tentu ada di antara Anda yang datang ke laman web ini karena pernah diselingkuhi. Mungkin ada juga yang karena temannya baru saja diselingkuhi oleh pacarnya. Selingkuh, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah suka menyembunyikan sesuatu untuk kepentingan sendiri, tidak berterus terang, tidak jujur, curang, serong. Arti lainnya lagi dalam KBBI tersebut adalah suka menyeleweng. Dalam hukum Indonesia, perselingkuhan yang terjadi dalam pernikahan juga dilindungi oleh KUHP pasal 284. Pelaku perselingkuhan serta pacar yang menjadi pasangan selingkuhnya jika terbukti sudah berhubungan badan dapat dikenakan sanksi maksimal hukuman penjara selama 9 bulan.

Secara umum, selingkuh dapat diartikan perilaku tidak setia terhadap pasangan dan janji yang sudah dibuat bersama. Perilaku selingkuh bisa saja ditemukan pada saat masih berpacaran. Namun perbedaannya dengan jika selingkuh terjadi di saat sudah menikah adalah selingkuh saat berpacaran tidak diatur dalam perundang-undangan, dan pilihan untuk memutuskan hubungan pada saat mengetahui perselingkuhan akan jauh lebih mudah diambil jika terjadinya di tahap sedang berpacaran.

Apa reaksi pertama Anda saat mengetahui pasangan selingkuh ?

Wajarkah jika marah? Secara alami, saat tubuh mendeteksi bahaya yang mengancam diri, respon seseorang akan terbagi menjadi 3 macam jenis, yaitu: Fight, Flee (atau flight), dan Freeze. Fight (dalam Bahasa artinya berkelahi) berarti merespon selingkuh dengan langsung menghadapi pelakunya dan cenderung agresif secara kata-kata atau perbuatan. Flee (Dalam Bahasa artinya terbang) berarti kita memilih untuk meninggalkan atau menjauhi trigger dari masalah, dalam hal ini si pasangan yang sudah menyelingkuhi. 

Dengan begitu kita merasa lebih aman. Respon Freeze (dalam  Bahasa artinya beku) merespon selingkuh dengan tidak berbuat apa-apa seakan tidak terjadi apa-apa. Freeze ini sangat mungkin terjadi dan bentuknya bukan secara sadar dilakukan oleh seseorang yang baru saja diselingkuhi. Tapi pukulan besar yang menimpanya bisa sampai membuat dia terdiam dan seakan tidak tahu apa-apa.

Marah, termasuk ke dalam kategori fight. Mungkin sedetik atau dua detik awal kita akan freeze lalu muncul fight dalam bentuk marah. Kita langsung memarahi pasangan kita menyebutkan segala kesalahan-kesalahannya dan mungkin juga menyebutkan hal-hal yang tidak kita suka darinya. Yang menarik dari reaksi marah ini adalah bentuknya bisa berbeda-beda tiap individu.

Bisa juga berbeda bergantung dengan dimana Anda menerima beritanya, dan bersama dengan siapa Anda saat itu. Ada respon marah yang sangat fisik seperti menampar pasangannya atau bisa juga menampar selingkuhannya, ada juga respon marah yang seakan sangat tertata hanya menyebutkan sepatah dua patah kata lalu pergi.

Marah saat pasangan selingkuh adalah bentuk fight

Jika kita mau mencermati apakah marah saya saat diselingkuhi wajar atau tidak, kita perlu melihat bagaimana atau kapan respon marah itu terjadi. Apakah itu adalah reaksi awal sebagai usaha untuk fight terhadap perasaan terancam karena diselingkuhi tadi? Kalau iya, tentu sangat wajar. Karena respon ini terbentuk dengan sangat alami. Namun, apabila perilaku marah ini sudah di dalam kesadaran, dan menjadi pilihan kita, ada baiknya jika kita menyusunnya agar bukan menjadi marah yang reaktif saja namun menjadi marah yang bertujuan. Marah boleh, tapi bukan marah-marah.  

Luapan kekesalan, kekecewaan, dan kemarahan yang menumpuk dan tidak disalurkan tentu tidaklah sehat. Menuangkan segala emosi negatif itu adalah pilihan yang jauh lebih baik daripada menganggapnya tidak ada. Namun ada baiknya jika kita memilih cara lain untuk meluapkan perasaan-perasaan negatif itu. Dan tentunya ini dilakukan agar Anda bisa memikirkan dengan lebih jernih “what’s next” atau apa yang kuingin lakukan selanjutnya?

Jadi, marah wajar,  apalagi jika itu merupakan respons pertama saat Anda mengetahui peristiwa selingkuh tersebut. Dan lagi reaksi marah yang merupakan respon fight menunjukkan adanya kemauan dan determinasi dari pribadi yang mau menemukan solusi terbaik terhadap masalahnya. Yang perlu diperhatikan adalah bagaimana menyalurkan marah yang wajar setelah respons pertama itu sudah dilakukan. Karena sangat mungkin rasa marah itu masih ada, rasa kesal itu masih ada. Dan kita semua tau, kalau hanya marah-marah, tidak akan tercipta solusi yang bijaksana.

Menemukan pasangan selingkuh, marah bisa disalurkan melalui :

  1. Aktivitas fisik: lakukan aktivitas fisik yang biasanya membutuhkan tenaga yang besar. Ini pun akan berbeda-beda ya tiap individunya. Mungkin ada yang memilih untuk berenang di kolam olympic size 10x bolak balik, mungkin ada juga yang lebih memilih skipping dengan jump rope di rumah saja. Pilihan aktivitas fisik ini akan membuat tubuh lebih sehat, hormon endorphin yang keluar akan memberitahu Anda bahwa Anda tetap bisa bahagia. Dengan begitu Anda bisa menempatkan masalah tepat pada tempatnya dan bukan emosi yang mengatur Anda.
  2. Berdiskusi dengan teman yang mengerti: Teman dekat Anda tentu akan sangat paham bagaimana harus bersikap saat Anda sedang merasa sangat sedih atau sangat terpukul. Paling tidak mereka bisa memberimu rasa aman. Saat dirimu belum ada pada situasi yang cukup stabil untuk berbicara dengan pasangan yang sudah menyelingkuhi Anda, memang ada baiknya jika Anda tidak bertemu dulu dengannya. Memang akan lebih menantang jika perselingkuhan terjadi di dalam pernikahan dan Anda masih tinggal serumah dengan pasangan dan lebih repotnya lagi ada anak-anak yang tidak mengetahui permasalahannya, Anda tentu perlu mencari cara yang lebih efektif untuk mengatasi permasalahan ini. 
  3. Mencoret-coret: Mencoret-coret ini bisa dalam bentuk tulisan, atau lukisan, atau ya sekedar coret-coret saja. Saat Anda mencoretkan sesuatu ada energi yang intens yang Anda keluarkan dan harapannya hal ini bisa membuat Anda lebih lega dan lebih bisa berpikir jernih setelahnya.

Itu dia tiga hal yang dapat Anda coba lakukan di saat Anda masih marah dengan pasangan Anda. Kenali setiap rasa yang ada dalam diri, sadari dan akui bahwa itu memang perasaan yang Anda miliki dan lepaskan setiap perasaan itu lewat cara yang tepat. Jangan lupa untuk ucapkan terima kasih untuk diri sendiri karena sudah melewati sebuah perjalanan sulit yang bermakna. Sambil menangkupkan tangan di dada katakan, “Hey Diriku, terima kasih ya sudah membersamaiku melewati perjalanan yang sulit ini..”

Katerina Monroe
Katerina Monroe

@katerinam •  More Posts by Katerina

Congratulations on the award, it's well deserved! You guys definitely know what you're doing. Looking forward to my next visit to the winery!